Cinta Abadi Sepanjang Masa

Surakarta,17 Agustus 2013




Mungkin ini bukan tulisan kemerdekaan bukan, ini kisah cinta, cinta abadi sepanjang masa, bukan habibi dan ainun pula, bukan . Hanya segelintir kisah anak Adam. 

Berawal dari sebuah kunjungan silaturahmi sehabis lebaran di salah satu rumah. Lokasinya tak jauh dari pusat kota Pati, daerah Tayu namanya. Tak ada dokumentasi disitu namun kejadian itu masih melekat di memori mata ini. Begitu nyata tanpa ilusi ataupun karangan fiktif.

Waktu itu saya masih ingat 10 Agustus 2013, H+2 Lebaran, menjelang waktu magrib lebih tepatnya. saya bersama Bapak, Ibuk ada Kakak dan Adik-adik saya pula berkunjung ke salah satu rumah saudara, saya memanggilnya Rumah Mbah Badi' lengkapnya Mbah Badi'ah dan Mbah Khalil suaminya. 

Layaknya rumah tua, ya sangat kuno dan besar dengan kira-kira 8 anaknya tinggal berdekatan di sekitar rumah tersebut, benar-benar rumah zaman dahulu, :D

Mbah Badik perempuang tangguh jumlah anaknya 10 tapi yang meninggal 2 jadi masih tersisa 8 orang, sudah berkeluarga semua dan mengenyam pendidikan semua. Pendidikan Islam seperti Diniyah tingkat SD, Mts tingkat SMP dan Aliyah tingkat SMA, seperti itu sebutannya. Ngajinya jontek kalau bahasa Indonesianya ngajinya mahir. :) Lumayan Keren dengan 8 anak zaman dahulu mampu baca tulis semua tak hanya huruf Indonesia tapi juga huruf Arab, subhanallah.

Itupun berkat sang suami Mbah Khalil :), Seorang Bapak yang tangguh dan luar biasa hebat tenaganya rela berpanas panas di bawah terik matahari untuk menggarap tambak. Alhasil kulitnya berwarna kehitaman. Ada tambak garam, udang, bandeng, dan lain-lain, itu demi menyekolahkan dan menghidupi ke delapan anak dan istri tercinta. Beliau pu jarang pulang, karena memang jarak antara rumah dan tambak lumayan jauh, kalau sekarang sih sudah ada sepeda motor, mobil dan lain-lain, sehingga kelihatan dekat.

Mbah Khalil pulang kerumah hanya waktu lebaran saja, sisanya ya untuk menggarap tambak. :)
Akibatnya 20 tahun berikutnya, ketika anak-anaknya sudah selesai sekolah Mbah Khalil sakit. :( 
Mata nya untuk melihat, tidak dapat berfungsi dengan baik dan sekarang hampir mengalami kebutaan akibat setiap hari terkena sinar matahari dan terkadang terkena cipratan lumpur. Kakinya dulu yang kokoh berjalan kesana kemari, sekarang sudah lumpuh dan di kursi roda. Seluruh anggota tubuhnya tak dapat berfungsi dengan baik sekarang, sudah di kursi roda. Mbah Khalil hanya mengandalkan pendengarannya saja, dan sekarang pun sudah mulai berkurang akibat usia yang menggerogotinya. Usianya sekarang sekitar 70an. 

Berikut kisah ini dimulai. 
Karena seluruh anggota tubuhnya sudah melemah, Mbah Khalil akhirnya menggunakan kursi roda dan kemana-mana selalu dituntun oleh Mbak Badik. Ketika makan yang menyuapi Mbak Badik segalanya kebutuhan Mbah Khalil, Mbah Badik yang menyiapkan. Karena memang Mbah Khalil maunya sama Mbah Badik. Karena sering menuntun kursi rodanya Mbah Khalil, badannya Mbah Badik sudah mulai membungkuk. 
Dan pemandangan yang luar biasa yang saya lihat pada tanggal 10 Agustus 2013 waktu Magrib adalah Mbah Badik menuntun Mbah Khalil untuk mengambil air wudhu, lalu menuntun kursi rodanya ke ruang tamu, Mbah Khalil dihadapkan ke kiblat, Mbah Badik duduk di sampingnya. Secara halus Mbak Badi berbicara seperti ini "Ayo pak, sholat magrib sek, ushalli fardhol magribi.........." Mbah Khalil mengikuti ucapannya.. 
karena Mbah Khalil sudah mulai lupa awalan bacaan shalat dan yang menuntun sholatnya adalah Mbah Badik. 

"Allahu Akbar, kabiraw walhamdulillahi kasiraw..........." Mbah Khalil mengikutinya...
terus mengikutinya sampai raka'at ketiga selesai. :D setiap hari 5 waktu tak pernah ketinggalan..tak pernah terlupakan, 
dan Mbah Badik yang selalu menuntunnya.. iya menuntunnya dengan setia. :') wanita tangguh nan solehah, semoga jannah yang menjadi balasnya . Aaamiiiiin ya Rabbal Alamiinn..


Rasa haru, memuncak ada gemuruh ingin meledak entah apa namanya melihat kejadian tersebut secara langsung, tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Hanya rekaman mata dan hati yang sanggup mengingat gambarannya. 
Subhanallah, Allah hu Akbar. 

:)

Semoga dapat memetik pelajarannya, :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menulis itu...

Bukan Acara Galau Dini Hari